Ujian nasional (UN) SMA sederajat berlangsung serentak pada Senin (16/4) hingga Kamis (19/4) mendatang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh meminta para siswa ja ngan memercayai isu bocoran kunci jawaban kunci jawaban UN. “Tidak perlu percaya dengan bocoran yang beredar,“ kata Mendikbud saat berkunjung ke SMAN 6 Tangerang Selatan, Ahad (15/4). Ada empat kerugian, tuturNuh, jika siswa memercayai bocoran jawaban itu. Pertama, siswa bakal kehilangan konsentrasi belajar.
Kedua, siswa kehilangan kepercayaan diri. Ketiga, siswa kehilangan finansial karena harus membeli bocoran. Dan keempat, kata Mendikbud, siswa bersangkutan kehilangan harga diri. Nuh menegaskan, informasi bocoran soal UN sangat menyesatkan.
Bocoran soal UN dilaporkan beredar di sejumlah daerah di Indonesia, seperti di Jakarta, Tangerang, Situbondo, Cirebon, Surabaya, Medan, Padang, dan Denpasar. Bocoran soal dan jawaban UN dikirim dalam beragam bentuk, dari cetakan kertas hingga via SMS.
Dari Cirebon, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Cirebon Dana Kartiman mengatakan, dokumen yang
katanya bocoran UN sengaja disebarkan oleh orang yang tak bertanggung jawab. Bocoran ini tak sekadar muncul versi kertas dan SMS, tapi juga pada laman jejaring sosial. Dana menjamin, apa pun bocoran yang beredar sebelum UN, itu tak benar.
Apalagi, tahun ini pemerintah menyusun lima paket soal berbeda bagi peserta UN.
Dari Padang, isu bocoran kunci jawaban UN marak beredar via SMS. Kepala Seksi Kurikulum Menengah Dinas Pendidikan Kota Padang, Razali, mewantiwanti para siswa untuk tidak memercayai SMS tersebut.
Menurut dia, kemungkinan cocoknya kunci jawaban `bodong' di SMS dengan soal asli UN sangat kecil.
“Siswa jangan percaya kunci jawaban yang beredar atau ditawarkan lewat SMS,“ Razali berpesan. “Lebih baik belajar dengan benar karena belum tentu kunci jawaban sesuai dengan soalnya.'' Isu bocornya kunci jawaban UN bukan barang baru.
Saban tahun penyelenggaraan UN selalu muncul isu ini. Kepala Sekolah SMAN 6 Tangsel, Pamulang, Agus Purwanto, mengatakan pada Mendikbud, sudah ada laporan yang masuk soal bocoran kunci jawaban tersebut.
Agus menambahkan, tiap paket kunci jawaban dijual seharga Rp 70 ribu. Karena ada lima paket soal UN jenjang SMA dan sederajat, paket total seharga Rp 350 ribu bisa ditebus. Pihak SMAN 6 Tangsel sudah mewanti-wanti siswanya agar tak terpengaruh tawaran ini.
Kemendikbud menyatakan, Posko Pengaduan UN banyak menerima laporan dugaan kecurangan ataupun informasi menyesatkan serupa, termasuk laporan adanya pihak sekolah yang `memaksa' siswa untuk membayar UN maupun jawaban soal UN. Kemendikbud menurunkan tim guna menelusuri informasi tersebut.
Pakar Pendidikan Nasional Arif Rahman berharap, pihak sekolah tidak membebani para siswa dengan target nilai UN yang tinggi demi gengsi sekolah. “Bagi sekolah-sekolah memiliki target nilai UN tinggi itu bagus, hanya saja jangan itu menjadi beban bagi siswa,“ kata Arief, Ahad. c19/c41/c51/antara ed: stevy maradona
sumber: www.suaranews.com/2012/04/
Apalagi, tahun ini pemerintah menyusun lima paket soal berbeda bagi peserta UN.
Dari Padang, isu bocoran kunci jawaban UN marak beredar via SMS. Kepala Seksi Kurikulum Menengah Dinas Pendidikan Kota Padang, Razali, mewantiwanti para siswa untuk tidak memercayai SMS tersebut.
Menurut dia, kemungkinan cocoknya kunci jawaban `bodong' di SMS dengan soal asli UN sangat kecil.
“Siswa jangan percaya kunci jawaban yang beredar atau ditawarkan lewat SMS,“ Razali berpesan. “Lebih baik belajar dengan benar karena belum tentu kunci jawaban sesuai dengan soalnya.'' Isu bocornya kunci jawaban UN bukan barang baru.
Saban tahun penyelenggaraan UN selalu muncul isu ini. Kepala Sekolah SMAN 6 Tangsel, Pamulang, Agus Purwanto, mengatakan pada Mendikbud, sudah ada laporan yang masuk soal bocoran kunci jawaban tersebut.
Agus menambahkan, tiap paket kunci jawaban dijual seharga Rp 70 ribu. Karena ada lima paket soal UN jenjang SMA dan sederajat, paket total seharga Rp 350 ribu bisa ditebus. Pihak SMAN 6 Tangsel sudah mewanti-wanti siswanya agar tak terpengaruh tawaran ini.
Kemendikbud menyatakan, Posko Pengaduan UN banyak menerima laporan dugaan kecurangan ataupun informasi menyesatkan serupa, termasuk laporan adanya pihak sekolah yang `memaksa' siswa untuk membayar UN maupun jawaban soal UN. Kemendikbud menurunkan tim guna menelusuri informasi tersebut.
Pakar Pendidikan Nasional Arif Rahman berharap, pihak sekolah tidak membebani para siswa dengan target nilai UN yang tinggi demi gengsi sekolah. “Bagi sekolah-sekolah memiliki target nilai UN tinggi itu bagus, hanya saja jangan itu menjadi beban bagi siswa,“ kata Arief, Ahad. c19/c41/c51/antara ed: stevy maradona
sumber: www.suaranews.com/2012/04/
Ndak percaya gimana jika kunci jawaban ternyata benar!
ReplyDeleteWOW.... hebaat banget tu @noor ihsanudin
ReplyDelete